x2023-06-GIT-Gabungan-Ags-Des-11

Hardiknas 2024, Puan Ingatkan Kesenjangan Pendidikan di Kota dan Desa

9afa2cc168221109f8aa1dbe8002b224
lingkarj | 95 views

May 2, 2024

052409700_1430625647-foto-3-1

Ketua DPR RI Puan Maharani menyinggung soal ekosistem pendidikan dan sumber daya manusia (unggul), pada momen Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2024.

Menurutnya, pemerataan kualitas pendidikan di Indonesia sendiri masih menjadi pekerjaan rumah. Oleh karenanya, pemerintah diingatkan untuk terus mengevaluasi kinerja pelayanan pendidikan demi memastikan semua anak memperoleh kesetaraan dalam mendapatkan pendidikan yang layak.

“Salah satu tantangan utama dalam pemerataan pendidikan adalah kesenjangan antara daerah perkotaan dan pedesaan. Seperti diketahui, kebanyakan sekolah berkualitas tinggi terletak di kota-kota besar, sementara daerah pedesaan masih kekurangan fasilitas pendidikan yang memadai sehingga ada kesenjangan kualitas pendidikan,” kata dia.

Ia juga menyoroti infrastruktur pendukung pendidikan, khususnya di daerah 3T karena tidak sedikit anak yang masih kesulitan mengakses sekolah karena jarak yang jauh atau infrastruktur yang tidak memadai. Kurangnya infrastruktur teknologi di daerah pedalaman juga dinilai menjadi tantangan di dunia pendidikan.

“Kita tidak ingin ada anak yang berpotensi menjadi generasi unggul pada akhirnya terpinggirkan dan tidak berkembang karena kurangnya aksesibilitas pendidikan. Masalah anak putus sekolah sering kali kita temukan karena faktor-faktor seperti ini,” sebut Puan.

Puan lalu menyinggung soal kurikulum merdeka yang merupakan kebijakan Kemendikbudristek untuk mentransformasi pendidikan demi menciptakan SDM unggul.

“Transformasi tidak cukup hanya sampai pada sekolah gratis maupun penguatan dalam kurikulum saja, tapi juga harus didukung dengan aspek-aspek pendidikan lainnya. Termasuk dengan meningkatkan kualitas guru dan tenaga pendidik, terutama yang berada di daerah terpencil,” ujarnya.

Di sisi lain, Puan mengingatkan bahwa terciptanya generasi unggul tidak terlepas dari peran guru sebagai tenaga pendidik. Untuk itu, kesejahteraan guru juga harus menjadi prioritas.

“Pemerintah masih memiliki PR dalam hal pengangkatan guru honorer menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) yang pada tahun 2024 ditargetkan mencapai 1 juta. DPR menantikan komitmen Pemerintah mengenai peningkatan kesejahteraan guru sebagai pahlawan pencetak generasi unggul bangsa,” tukas Puan.

Post Views : 95 views

Posted in

Berita Lainnya

Baca Juga

KPU Banyuwangi Buka Pendaftaran untuk 125 PPK, Buruan Daftar

Lingkar Jawa – Komisi Pemilihan Umum (KPU)…

Temukan kekayaan budaya Osing di perayaan HUT Desa Kemiren yang ke-167

Lingkarjawa.com – Desa Kemiren, Kecamatan Glagah Banyuwangi…

Investigasi Bawaslu Banyuwangi Ungkap Rencana Manipulasi Pemilu

Lingkarjawa.com – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten…

DPRD Banyuwangi Desak Pemkab Optimalkan Pengelolaan Aset Daerah

Banyuwangi – Ketua Komisi III DPRD Banyuwangi,…

Bawaslu Banyuwangi Gunakan Teknologi untuk Jaga Transparansi Pendaftaran Calon Peserta Pilkada 2024

Lingkarjawa.com – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Banyuwangi…

Pos Populer

Pengunjung

Pengunjung Hari Ini: 32

Kunjungan Hari Ini:  42

Total Pengunjung: 18088

Total Kunjungan: 21959

Pengunjung Online: 1