x2023-06-GIT-Gabungan-Ags-Des-11

Pelatihan Kesiapan Bencana Diluncurkan di Pesisir Selatan Jawa

9afa2cc168221109f8aa1dbe8002b224
lingkarj | 2 views

Nov 5, 2024

Simulasi Evakuasi Gempa Megathrust Digelar di Banyuwangi

Lingkarjawa.com – Pemkab Banyuwangi kembali menggelar simulasi evakuasi bencana gempa Megathrust di Dusun Purwosari, Desa Buluagung, Kecamatan Siliragung, Selasa (5/11/2024). Simulasi ini dilakukan untuk mengedukasi kesiapsiagaan masyarakat menghadapi terjadinya bencana.

Buluagung dipilih sebagai lokasi simulasi lantaran masuk dalam wilayah yang berpotensi terdampak gempa megathrust.

Sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memperingatkan adanya gempa megathrust di wilayah pantai selatan Jawa, dengan tingkat destruktif yang cukup tinggi hingga bisa menyebabkan tsunami.

Di Jawa Timur terdapat 8 daerah di pesisir selatan yang berpotensi terdampak gempa megathrust, salah satunya Banyuwangi.

“Simulasi ini sebagai antisipasi terhadap kemungkinan terjadinya bencana. Kita edukasi masyarakat bagaimana cara mitigasi dini saat terjadi gempa bumi yang berpotensi tsunami. Dengan persiapan yang baik, kita berharap bisa meminimalisir dampaknya. Namun kita berdoa agar bencana itu tidak terjadi,” kata Plt. Bupati Banyuwangi, Sugirah.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, Danang Hartarto menjelaskan, dalam simulasi evakuasi ini BPBD memperkenalkan langkah-langkah mitigasi bencana.

Simulasi evakuasi gempa megathrust tersebut dimulai dengan skenario terjadinya gempa besar di laut selatan. Sirine tanda bahaya berbunyi sebagai pertanda bahwa akan terjadi tsunami. Warga yang sudah dibekali pengetahuan tentang prosedur evakuasi langsung bergerak menuju titik aman, yaitu dataran tinggi yang telah dipetakan sebagai lokasi evakuasi sementara.

Ada yang bergegas mengendarai motor. Ada juga yang menunggu tumpangan di titik kumpul yang telah disepakati. Misalnya, kelompok rentan seperti lansia, ibu hamil dan anak-anak. Juga warga yang terluka maupun warga yang tidak memiliki kendaraan.

Danang menambahkan, selain simulasi Banyuwangi juga telah memasang Sistem Peringatan Dini atau Early Warning System (EWS) di 8 titik di sepanjang pesisir selatan. Pemasangan ini dilakukan untuk memberikan peringatan dini jika terjadi gempa yang berpotensi tsunami.

“Ada sepuluh lokasi yang telah dipasang alarm peringatan, mulai wilayah utara-selatan,” kata Danang.

Alarm peringatan tsunami tersebut dipasang di Kampung Mandar, Blimbingsari, dan Pantai Satelit Muncar. Ada juga di Kantor Pelabuhan Muncar, Grajagan, Lampon, dan Pancer, serta Rajegwesi.

“Setiap bulan kami lakukan uji coba untuk memastikan sistem peringatan dini tersebut berfungsi dengan baik jika terjadi keadaan darurat,” ujar danang.

Danang menyebut, selain di Buluagung, simulasi evakuasi mandiri bencana megathrust juga akan digelar di tiga wilayah lainnya di pesisir pantai selatan Jawa.

“Di antaranya, desa Grajagan Kecamatan Purwoharjo, Desa Kalipahit Kecamatan Tegaldlimo, dan Desa Tembokrejo Kecamatan Muncar,” pungkasnya.

Post Views : 2 views

Posted in

Berita Lainnya

Baca Juga

Masalah Ganda di Banyuwangi: Dilema Fraksi GERINDRA Soal Ketua Ganda

Lingkarjawa.com – Momen pembentukan Alat Kelengkapan DPRD…

Massa Banyuwangi Kepung Gedung DPRD-KPU, Kawal Putusan MK dan Tuntut DPR Hentikan Revisi UU Pilkada

Lingkarjawa.com – Massa yang tergabung dalam Aliansi…

Komisi III DPRD Banyuwangi Evaluasi Kinerja PUDAM untuk Meningkatkan PAD

Lingkarjawa.com – Komisi III DPRD Banyuwangi mengadakan…

Bawaslu Banyuwangi Temukan Ribuan Pemilih Tidak Memenuhi Syarat dalam Daftar Pemilih

Lingkarjawa.com – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu)…

Tatib Baru DPRD Banyuwangi Diusulkan untuk Akomodasi Perubahan dan Tantangan Zaman

Banyuwangi – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)…

Pos Populer

Pengunjung

Pengunjung Hari Ini: 46

Kunjungan Hari Ini:  57

Total Pengunjung: 5988

Total Kunjungan: 8025

Pengunjung Online: 5