Dari Banyuwangi, Industri Udang Indonesia Rumuskan Solusi Ekspor ke Amerika

BANYUWANGI – Banyuwangi menjadi tuan rumah Forum Shrimp Fair 2025, mempertemukan pelaku industri udang nasional untuk membahas peluang ekspor ke AS.

Forum ini diinisiasi Shrimp Club Indonesia (SCI) dan dihadiri ratusan peserta dari Sumatera, Jawa, Bali, hingga Nusa Tenggara Barat.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengapresiasi kegiatan tersebut yang memperkuat posisi Banyuwangi sebagai daerah penghasil udang unggulan nasional.

“Melalui forum ini, persoalan industri udang bisa kita bahas dan selesaikan bersama,” ujar Ipuk dalam sambutan pembukaan.

Isu utama yang mengemuka ialah dampak pengetatan impor udang Amerika Serikat setelah muncul temuan radioaktif di satu UPI di Cikande.

Kepala Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara, Supito, memastikan kondisi tambak di luar lokasi tersebut aman dari paparan.

“Pemerintah sudah menyiapkan SOP sertifikat bebas radioaktif dari Bapetan untuk menjamin keamanan ekspor,” jelas Supito.

Suryono Bintang Samudra menambahkan, Banyuwangi memiliki enam cold storage eksportir udang aktif dengan pasar utama Amerika dan Jepang.

“Forum ini wadah penting untuk memperkuat kepercayaan pasar luar negeri terhadap produk udang Indonesia,” katanya.

Sementara Dewan Penasehat Shrimp Club Indonesia (SCI) Banyuwangi, Hardi Pitoyo, mengatakan dari forum yang digelar di Banyuwangi diharapkan juga bisa menemukan inovasi dan pemikiran baru, agar industri udang di Indonesia terus berkembang.

“Dinamika usaha memang seperti ini. Kita harus bisa mengikuti, mengantisipasi, dan kemudian mencari solusi yang terbaik,” kata Pitoyo.

Selain seminar, acara juga menghadirkan pameran teknologi dan inovasi peralatan tambak untuk meningkatkan daya saing industri udang.

Post Views : 7 views