Barokah Farmhouse Usung Integrated Farming, Inovasi Jagoan Tani 2025 Banyuwangi

BANYUWANGI – Program Jagoan Tani Banyuwangi 2025 menampilkan gagasan segar dari generasi muda. Salah satunya datang dari Mohamad Sulhan dengan usaha Barokah Farmhouse.

Pemuda asal Desa Temuguruh, Kecamatan Sempu, ini mengembangkan bisnis di bidang budidaya ternak domba. Namun konsep yang ditawarkan lebih dari sekadar penggemukan.

Barokah Farmhouse mengusung sistem integrated farming. Setiap bagian usaha dikelola berkesinambungan agar memberi nilai tambah bagi lingkungan maupun masyarakat.

Salah satu inovasi Sulhan adalah penerapan database domba berbasis microchip dan web. Teknologi ini digunakan untuk mencatat data kesehatan, produktivitas, hingga riwayat reproduksi.

Selain teknologi, pakan ternak juga mendapat perhatian. Ia memanfaatkan limbah hasil panen ubi jalar menjadi pakan alternatif berkualitas.

Pendekatan ini tidak hanya menekan biaya produksi, tetapi juga mengurangi limbah pertanian di wilayah Sempu.

Limbah kotoran domba pun dikelola kembali menjadi pupuk organik. Produk ini bermanfaat bagi petani sekitar untuk meningkatkan kesuburan tanah.

Plt. Kepala Dispertan Banyuwangi, Ilham Juanda, menyebut inovasi semacam ini sangat relevan dengan tujuan program Jagoan Tani.

“Anak muda harus hadir dengan ide-ide baru. Program ini bukan sekadar bisnis, tapi upaya membangun sektor pertanian yang kompetitif,” ujarnya.

Ia menambahkan, keberadaan peserta seperti Sulhan dapat menjadi contoh bahwa sektor peternakan punya masa depan menjanjikan.

Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, drh. Nanang Sugiharto, menegaskan aspek pendampingan terus dilakukan.

“Kami dampingi peserta dari sisi kesehatan ternak, agar usaha tumbuh sehat dan berkelanjutan. Produk yang dihasilkan pun aman dan berkualitas,” jelasnya.

Post Views : 35 views